MAJALAH ICT – Jakarta. Menyambut Hari Ulang Tahung Kemerdekaan RI, PT Telkom mengubah warna logonya, yang sebelumnya berwarna biru, kuning dan putih menjadi hitam, merah, dan abu-abu. Perubahan itu secara resmi dilakukan dalam sebuah acara bertajuk "Mahakarya Telkom Indonesia untuk Indonesia” di layar RCTI semalam. Selain pergantian logo, Telkom Indonesia mempersembahkan 3 Mahakarya untuk Indonesia yaitu Telkomsel, Indonesia Digital Network (IDN) dan International Expansion.
Berikut ini penjabaran 3 Maha Karya yang dimaksud:
Mahakarya Telkomsel
"Mobile Grapari untuk Indonesia”, "Kota Broadband Indonesia” dan "Lokal Aplikasi Tuan Rumah di Negeri Sendiri” merupakan beberapa persembahan Mahakarya Telkomsel untuk Indonesia.
Melalui Mobile Grapari untuk Indonesia, Telkomsel menyediakan layanan solusi mobile satu pintu untuk bangsa Indonesia yang ditempatkan pada wilayah terjauh dan terpencil dengan membangun 269 lokasi melalui mobile customer interactive.
Telkomsel melahirkan mahakarya Kota Broadband Indonesia sebagai salah satu bentuk dukungan Telkomsel terhadap program pemerintah dalam menyediakan layanan broadband yang meliputi 30% dari seluruh wilayah nusantara dimana program ini menyediakan akses informasi dan data di seluruh ibukota kabupaten.
Dan untuk mendukung perkembangan kreativitas bangsa Indonesia, Telkomsel mempersembahkani Lokal Aplikasi Tuan Rumah di Negeri Sendiri. Tujuannya, memicu dan mendukung pertumbuhan pengembang aplikasi lokal dan mewujudkan "Local Go Global Apps”.
Mahakarya Indonesia Digital Network
Pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) 2011-2025. Mahakarya Indonesia Digital Network (IDN) adalah terobosan konektivitas yang dibangun Telkom untuk mendukung program pemerintah tersebut, serta untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan meningkatan produktivitas nasional.
IDN merupakan visi pengembangan infrastruktur true broadband Telkom secara end to end user yang terdiri dari tiga komponen utama, yakni ID Ring, ID Access, dan ID Convergence. ID Ring adalah pengembangan infrastruktur jaringan transport menuju IP-Based and Optical Backbone Network. Inisiatif ID Ring ini dapat dilihat dari kontribusi Telkom pada proyek Palapa Ring dari Pemerintah RI untuk menghubungkan seluruh jaringan backbone berbasis serat optik.
ID Access adalah pengembangan infrastuktur jaringan akses menjadi High Speed Broadband Access melalui jaringan serat optik dan WiFi. Melalui ID Access, Telkom berkomitmen mendukung MP3EI melalui penyediaan 15 juta akses broadband ke rumah-rumah (homepass) serta satu juta akses WiFi. Sedangkan ID Convergence adalah pengembangan infrastuktur jaringan service node menuju integrate NGN (Next Generation Network) untuk multi screen dan multi service.
Salah satu bagian dari Mahakarya IDN yang belum lama ini diwujudkan Telkom adalah pembangunan jaringan infrastruktrur backbone berbasis serat optik, Maluku Cable System (MCS). MCS merupakan pembangunan jaringan fiber optic tersebut dari Manado – Papua dengan rute melalui Ternate, Sorong,Manokwari, Biak, Jayapura dan Ternate, Ambon, Fakfak, Timika sepanjang hampir 6000 km kabel laut. Diharapkan proyek pembagunan infrastruktur ini akan beroperasi secara bertahap mulai 2013.
Mahakarya International Expansion
Melalui visi perusahaan, Telkom telah mendeklarasikan diri ingin menjadi pemain utama dalam industri Telecommunication, Informations, Media, Edutainment & Services (TIMES) di tingkat regional. Untuk itu, Telkom berupaya untuk dapat membawa Indonesia sejajar dengan negara lain melalui International Expansion yang menjadi salah satu Mahakarya untuk Indonesia di tahun ini. Hingga saat ini, Telkom telah melakukan ekspansi bisnis dan beroperasi di 4 negara, yaitu Singapura, Hong Kong, Timor Leste dan Australia.
Tahun ini, Telkom siap memperluas bisnis di hingga 10 negara melalui anak usahanya Telkom Indonesia International, Pte. Ltd (Telin). Telkom akan segera beroperasi di Myanmar, Malaysia, Taiwan, Macau, Arab Saudi dan Amerika Serikat. Untuk Myanmar, Telkom pada 17 Juli 2013 memperoleh tender mengelola IP-Transit dari pemerintah Myanmar sebesar 2.5 Gps.
Wujudkan Mahakarya Melalui SDM yang Berkarakter
Untuk mewujudkan mahakarya yang telah dicanangkan, tentunya Telkom dituntut harus memiliki sumber daya yang mumpuni. Jika memang ingin go international, tentu sumber dayanya harus berkualitas internasional juga. Untuk itulah, Telkom meluncurkan Telkom Corporate University (CorpU) pada 28 September 2013, dimana para talent Telkom akan mendapatkan international exposure & international experience sehingga bisa memahami perilaku bisnis internasional.
Pada semester I tahun 2013, Telkom CorpU telah mencetak sebanyak 513 Global Talent dari Target 1.000 Global Talent pada tahun 2013. Disamping itu CorpU juga telah menghasilkan 696 International Certification dari target 1.250 pada tahun 2013.
Para lulusan CorpU saat ini menduduki berbagai posisi penting terutama mengembangkan bisnis Telkom yang ada di luar negeri. Para lulusan tersebut memiliki kompetensi beragam, mulai dari teknologi informasi, investasi hingga international marketing dan sales.
Telkom akan semakin fokus mengembangkan bisnis-bisnis baru, tidak hanya di dalam negeri tetapi yang terutama mengembangkan bisnis internasional, sejalan dengan instruksi Menteri Negara BUMN, agar Telkom dapat menjadi "Empire of The Region".