MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak perusahaannya, PT Premises Integration Service (PINS Indonesia), siap mengambil alih hingga 30 persen saham PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. Menurut Direktur Utama Telkom Arief Yahya menjelaskan, pembelian saham ini merupakan langkah yang strategis untuk memperkuat posisi Telkom pada bisnis ekosistem digital, yaitu Device, Network, Application (DNA).
"Kami akan masuk melalui penyerapan saham right issue 10 persen, dan berencana membeli saham pendiri Tiphone hingga akhirnya bisa mencapai 30 persen," kata Arief. Tiphone merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi voucher pulsa telepon selular, kartu perdana dan telepon seluler. Saham Tiphone dimiliki PT Upaya Cipta Sejahtera sebanyak 45,68 persen, PT Esa Utama Inti Persada sebanyak 18,27 persen, dan publik sebanyak 36,05 persen.
Dijelaskan Arief, pembelian saham ini terkait erat dengan rencana Telkom ke depan. Arief menjelaskan, ketika penetrasi SIM Card dalam industri seluler melewati populasi, Telkom sudah memiliki jaringan broadband dan bermain di aplikasi. Hal tersebut membuat Telkom tak cukup hanya menguasai connectivity dannetwork saja, tetapi juga bermain di perangkat untuk bisa berkembang dengan lebih pesat.
Dengan masuknya Telkom di Tiphone dalam waktu dekat ini, daya tawar Telkom untuk pengadaan smartphone ke vendor-vendor ternama tentu akan lebih kuat dan perusahaan bisa meningkatkan penetrasi telepon pintar di Tanah Air.
Sebelumnya, Telkom dikabarkan hanya akan mengambil saham TiPhone sebanyak 25%. Berdasarkan harga saham Tiphone di Bursa Efek Indonesia, untuk membeli 25 persen harga saham Tiphone, PINS Indonesia harus merogoh kocek lebih dari Rp. 1,1 trilun. Dengan menambah persentase, diperkirakan Telkom harus merogoh kantong Rp. 1,32 triliun untuk mengambil 30% saham TiPhone tersebut.