MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) terus kebut pendapatan dari segmen korporasi dan usaha kecil menengah (UKM). Seperti disampaikan Direktur Enterprise Business & Service Telkom Muhammad Awaluddin, hingga kini Telkom telah menghimpun pendapatan korporasi dan UKM sebesar Rp 6,1 triliun dimana target pendapatan sebesar Rp 9,25 triliun. Segmen korporasi diproyeksikan akan berkontribusi 76% dan UKM 24%.
Untuk mengejar target pendapatan Rp.9,25 triliun, Telkom akan fokus memperkuat sinergi dengan badan usaha milik negara (BUMN) dalam penyedian teknologi informasi (TI). "Sektor BUMN berkontribusi signifikan kepada pendapatan segmen korporasi. Saat ini kami telah bekerja sama dengan 142 BUMN, dengan porsi masing-masing berbeda, ada yang hanya konektivitas, dan ada yang lengkap, seperti data center atau outsource TI,” kata Awaluddin. Terakhir, Telkom bekerja sama dengan PT Kereta Api untuk implementasi E-Ticketing Monitoring Center.
Terkait e-ticketing, Direktur Utama KAI Ignasius Jonan mengungkapkan, kerjasama ini dilakukan PT Telkom melalui PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) membangun e-ticketing system yang digunakan oleh PT KAI dan diimplementasikan di kantor PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KJC). "Agar keseluruhan sistem dan perangkat dapat dimonitor secara tersentralisasi, Telkomsigma membangun EMC dan siap beroperasi pada tanggal 30 Zeptember 2013 bertepatan dengan peringatan HUT PT KAI Commuter Jabodetabek ke-5," kata Jonan.
Menurut Jonan, sistem ini dibangun untuk memastikan dan menjamin keberlangsungan sistem dan perangkat secara tersentralisasi agar dapat memonitor seluruh perangkat e-ticketing di 67 stasiun yang mengoperasikan 389 gate dan 270 titik Point Of Sales (POS). Sistem e-ticketing sendiri telah dimulai sejak awal tahun 2013 dan mulai dioperasikan tiket single dan multi trip dengan tarif progresif pada tanggal 1 Juli 2013. Ini dilakukan untuk meningkatkan layanan kepada sekitar 550.000 pengguna jasa KRL saat ini di wilayah Jabodetabek.