MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) sepanjang 2013 ternyata hanya mampu menambah jumlah pengguna sebanyak 6,5 juta saja. Sehingga kini, penggunanya menjadi 131,5 juta. Saat memasuki tahun 2013, Telkomsel sebenarnya sudah ancang-ancang untuk menambah jumlah pengguna sebanyak 15 juta pengguna, sehingga menggenapkan jumlah pengguna menjadi 140 juta pengguna dimana sebelumnya adalah 125 juta pengguna. Meski begitu, posisi Telkomsel tetatp tak tergoyahkan dan mendominasi industri telekomunikasi Indonesia khususnya layanan telekomunikasi bergerak seluler.
Saat itu, Direktur Utama Telkomsel Alex Janangkih Sinaga mengatakan, target itu bukan hanya untuk pelanggan perorangan, tapi juga pelanggan yang memakai layanan digital people-to-machine danmachine-to-machine dari Telkomsel. Artinya, pengguna layanan seluler tidak lagi hanya orang, tapi juga mesin-mesin yang bisa dikendalikan melalui perangkat telekomunikasi seluler. "Untuk pelanggan people-to-machine danmachine-to-machine, kita sudah memiliki 500 ribu pelanggan," kata Alex.
Namun persaingan nampaknya ketat dan proyeksi Telkomsel terlalu berlebihan karena jumlah pengguna seluler secara totol sebanyak 272 juta telah melampaui jumlah penduduk Indonesia yang 237,5 juta berdasar sensusu penduduk 2010. Selain itu, komunikasi M2M juga belum berkembang secara baik selain pengguna SIM card untuk tablet maupun modem.
Sebagaimana diketahui, Telkomsel mengumumkan bahwa jumlah penggunanya telah meraih 131,5 juta pelanggan di seluruh Indonesia. Jumlah itu naik dari 125 juta pelanggan pada akhir tahun 2012. Telkomsel pun mencatat pertumbuhan pendapatan 10,4 persen dari tahun ke tahun, yang ditopang oleh pertumbuhan data broadband.
Dengan 131,5 juta pengguna Telkomsel tetap menjadi yang terdepan, masih di atas Indosat, XL Axiata dan yang lainnya. Walaupun XL dan AXIS akan melakukan merger, posisi Telkomsel tidak akan tergoyahkan.
