MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk melalui anak usahanya TelkomSigma tetap akan berusaha untuk mengamankan bisnis data center di tanah air, meski persaingan di bisnis ini kian ketat. Untuk itu, ekspansi akan terus dilakukan Telkomsigma dan meingkatkan kapasitas data center dari 53 ribu meter persegi yang saat ini dipunyai menjadi 100 ribu meter persegi.
Direktur Enterprise dan Business Services Telkom yang juga Komisaris Utama TelkomSigma Muhammad Awaluddin mengatakan, untuk mewujudkan ambisi memiliki kapasitas data center 100.000 meter persegi, TelkomSigma mengalokasikan belanja modal sekitar Rp.1 triliun secara multi years (tahun jamak), dimana hingga 2014 sudah terserap sekitar Rp.600 miliar.
"Kami menyadari pesaing di bisnis ’data center’ serta TI terus bertambah. TelkomSigma tetap akan agresif," kata Awaluddin di Jakarta. "Ekspansi kapasitas bisa dengan membangun baru atau retrovit dari STO milik Telkom. Selain itu kita tengah transformasi TelkomSigma menjadi fokus di Fully IT Outsoursing. Jadi, anak usaha ini akan memberikan layanan TI secara end-to-end service," tambahnya.
Dijelaskan Awaluddin, transformasi ini bagian dari penataan portofolio layanan yang dimiliki TelkomSigma. "Biasanya mengerjakan solusi TI itu sebagian karena terganjal lisensi dan lainnya. Sekarang semua diserahkan ke TelkomSigma mulai dari business inteligent, nanti mereka yang maju menggarap," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan bisnis TelkomSigma selalu diatas industri yang bergerak dikisaran 15 persen-20 persen. Tahun ini anak usaha Telkom ini membidik pendapatan sekitar Rp2,5 triliun hingga Rp3 triliun. Diharapkan, pendapatan tersebut bisa didapat dari bisnis Sistem Integrasi (SI) yakni sekitar 50 persen, Data Center (35 persen) dan Komputasi Awan (15 persen).