MAJALAH ICT – Jakarta. Telstra menjawab kekhawatiran tentang gejolak yang berkembang dalam hubungan politik Australia dengan Indonesia dengan penandatanganan kesepakatan dengan penyedia telekomunikasi BUMN, PT Telekomunikasi Indonesia Telkom). Memorandum kesepahaman yang tidak mengikat ini adalah rencana Telstra dengan Telkom untuk membangun perusahaan patungan yang akan memberikan layanan telekomunikasi kepada pelanggan Telkom saat ekonomi Indonesia yang tumbuh ini.
Group Executive Telstra untuk Global Enterprise dan Services Brendon Riley mengatakan, sebagaimana dilansir The Australian, pihaknya memiliki dukungan regulasi untuk usaha baru dan tidak khawatir dengan hambatan dari pemerintah Indonesia meski saat ini terjadi ketegangan politik yang dipicu oleh tuduhan spionase internasional tahun lali. "Kami tidak khawatir tentang hal itu. Selalu ada risiko, tapi kami mencari penciptaan kemampuan baru. Kami akan membawa pengalaman kami untuk bekerja dengan Telkom. Saya berpikir ini baik untuk industri , untuk Telkom, kami dan pelanggan di Indonesia," katanya.
Pembentukan JV adalah langkah terbaru Telstra untuk meningkatkan pertumbuhan divisi Aplikasi Jaringan dan Layanan di seluruh wilayah. Menurut ketentuan MOU , perusahaan patungan yang diusulkan akan menjadi penyedia eksklusif jaringan dan layanan keamanan serta cloud dan layanan komunikasi terpadu untuk pelanggan Telstra dan Telkom di wilayah ini. riley mengatakan, peluang pendapatan untuk usaha baru selama enam tahun ke depan akan menjadi lebih dari beberapa miliar dolar. "Ini tumbuh menjadi pasar yang besar dan kami ingin bekerja dengan Telkom untuk menambah pangsa yang bagus itu," katanya.
"Dengan populasi lebih dari 240 juta, dimana 130 juta pelanggan Telkom , Indonesia merupakan daerah yang signifikan dan pertumbuhan baru untuk Telstra," yakin Riley.