MAJALAH ICT – Jakarta. Singapura dan Korea Selatan ditengarai memainkan peran penting membantu Australia dan Amerika Serikat dalam menyadap kabel telekomunikasi bawah laut yang melintasi Asia. Berdasar bocoran dokumen mantan kontraktor intleijen Ameriksa Serikat, Edward Snowden, kabel serat optik bawah laut disadap di 20 tempat berbeda. Sebagaimana dilaporakn harian The Age, Australia dan Selandia Baru juga bersama-sama terlbat dalam enyadapan satelit komunikasi global.
Dari bocoran laporan, terkonfirmasi bahwa Singapura merupakan salah satu titik pertemuan (hub) telekomunikasi yang paling penting di dunia, merupakan kunci dari pihak ketiga yang merupakan mitra "Lima Mata (five eyes)" yang berdasar kesepakatan UKUSA terdiri dari AS, Inggirs, Australia, Kanada dana Selandia Baru.
Dalam laporan agustus lalu terungkap bahwa Defence Signals Directorate (DSD) Australia merupakan mitra dari intelijen Singapura untuk menyadap kabel SEA-ME-WE-3, kabel yang terbentang dari Jepang, melalui Singapura, Djibouti, Suez dan selat Gibraltar hingga menuju Jerman bagian Utara.
Bukan hanya SEA-Me-WE-3 saja yang disadap karena ternyata juga SEA-Me-WE-4 yang terbentang dari Singapura hingga Prancis. Akses ke saluran telekomunikasi internasional ini disebut difasilitasi oleh Singapore Telecom atau Singtel yang merupakan operator telekomunikasi milik pemerintah Singapura. singtel menjadi elemen penting intelijen Australia-Singapura dalam 15 tahun terakhir.