Search
Senin 10 Februari 2025
  • :
  • :

Teroris Indonesia Sudah Maksimalkan Penggunaan Internet

MAJALAH ICT – Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sudah mensinyalir bahwa pelaku teror di tanah air telah memaksimalkan penggunaan internet dalam melakukan komunikasi, penggalangan dana, jual beli senjata, hingga melakukan pengkaderan. Demikian dikatakan Brigjen Pol Petrus Golose Direktur Penindakan BNPT.

"Kelompok teroris terpantau sudah menggunakan media sosial seperti Youtube dan Facebook. Mereka dengan sengaja membeli senjata bahkan menggunakan video call. Youtube dimanfaatkan oleh pelaku teror bernama Mustakim. Hacking digunakan untuk pendanaan terorisme, internet juga digunakan untuk belajar membuat bom melalui internet. Ada juga pelatihan teror secara online. Kemudian ada yang pakai video call, seperti yang di JW Marriott," jelas Petrus dalam seminar "Penggunaan Internet Untuk Kegiatan Terorisme di Indonesia" di STIK-PTIK, Jakarta.

Apa yang dikatakan Petrus, memang terjadi di lapangan. Densus 88 pernah diberitakan menembak mati orang yang diduga sebagai teroris  di Warnet di kawasan Pamulang, Tangerang. Peristiwa ini, kalau diikuti mempunyai hubungan diketahuinya kelompok teroris di Serambi Mekkah, Aceh. Apalagi, hal itu diperkuat dengan blog bernama alufuq.wordpress.com, yang memuat ajakan jihad dan pernyataan bahwa ada kelompok yang mengaku sebagai Tandzim Al Qoidah Indonesia Serambi Makkah yang menyinggung soal jihad di Aceh.

Beberapa waktu lalu juga, di tengah perkembangan pasca peledakan bom JW Marriott dan Ritz Carlton, satu kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Tanjim Al Qo’idah Indonesia mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom itu. Pernyataan mereka beredar luas di internet. Salah satu situs yang memuat statement kelompok yang dipimpin Abu Mu’awwidz Nur Din bin Muhammad Top adalah http://mediaislam-bushro.blogspot.com. Noordin sendiri kemudian tewas dalam sebuah penggrebekan oleh Densus 88 di Jawa Tengah.