MAJALAH ICT – Jakarta. BlackBerry menumumkan untuk mengakhiri kegiatan produksi ponsel nya, setelah gagal untuk mengamankan bisnisnya di pasar smartphone saat ini alias produk BlackBerry sejak kehadiran BlackBerry 10 tidak laku di pasaran. Berita ini tentu tidak terlalu mengejutkan.
Bos BlackBerry John Chen mengatakan bahwa sementara ini ada upaya yang sedang dilakukan untuk mengembalikan bisnis ke arah yang menguntungkan, meski secara angka tidak menunjukkan bukti adanya perbaikan kinerja BlackBerry. Pada kuartal terbaru, BlackBerry mengakui bahwa pendapatannya masih dapat menjual 400 ribu perangkat, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang menjual lebih dari 500 ribu ponsel. Dan Chen juga telah mereposisi bisnis perusahaan untuk hanya sebagai pemain perangkat lunak.
Dalam sebuah pernyataan, CEO BlackBerry ini mengatakan, "Perusahaan berencana untuk mengakhiri semua pengembangan hardware internal dan akan outsource fungsi tersebut ke mitra. Hal ini memungkinkan kita untuk mengurangi kebutuhan modal dan meningkatkan pengembalian modal yang diinvestasikan. "
Chen mengatakan dengan langkah tersebut, maka tidak perlu lagi pembelian komponen dan melakukan PHK. "BlackBerry akan fokus pada penyediaan state-of-the-art perangkat lunak keamanan dan perangkat," kata Chen. BlackBerry hanya akan untuk menerima royalti dari pembuat perangkat yang menggunakan teknologinya.
Sejalan dengan hal tersebut, BlackBerry mengumumkan perjanjian dengan usaha baru bersama, PT BB Merah Putih, perangkat lunak dan layanan lisensi untuk produksi perangkat menargetkan di pasar Indonesia. Usaha bersama ini dipimpin oleh Tiphone Mobile Indonesia. Chen mengatakan bahwa selain perizinan, BlackBerry memainkan peran dalam BB Merah Putih.