Search
Rabu 11 September 2024
  • :
  • :

Tifatul Bela Indosat, Roy Suryo Diminta Tidak Asal Tuduh

MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring membela posisi Indosat dari tudingan Pengamat Telematika yang juga Menteri Pemuda dan Olah Raga, Roy Suryo. Menurut Tifatul, tuduhan terhadap operator telekomunikasi Indosat dalam keterlibatan penyadapan Australia harus dibuktikan, sehingga tidak boleh asal tuduh.

Demikian dikatakan Tifatul sehabis melantik tiga pejabat eselon I Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta. "Kemungkinan itu banyak, tapi kita tidak boleh sembarang menuduh," tegas Tifatul.

Ditambahkan Tifatul, secara logika, penyadapan itu pasti melalui operator. "Hanya, itu perlu dibuktikan karena sementara itu berasal dari pernyataan Snowden. Apakah betul operator terlibat? Saya pikir tidak," tandasnya. Diungkapkannya pula, pihaknya telah telah menerima klarifikasi dari sejumlah operator terkait tujuh instruksi yang dikeluarkan pada minggu lalu. Namun Tifatul tidak mengungkapkan apa hasil klarifikasi operator.

Pengamat Telematika KRMT Roy Suryo sebelumnya menegaskan bahwa operator telekomunikasi Indosat berada di belakang isu penyadapan yang saat ini mengemuka dengan tersadapnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan para Menteri. Karena itu, Roy yang juga Menteri Pemuda dan Olah Raga ini mendesak Indosat harus bertanggung jawab.

""Pernyataan Roy menimbulkan pertanyaan publik, terutama Indosat. Presiden Direktur dan CEO Indosat Alexander Rusli mempertanyakan apa yang menjadi dasar Roy menuding Indosat seperti itu. Menurut Alex, bisa dicek apakah Presiden dan pejabat tinggi yang disabat menggunakan nomor Indosat atau bukan.

Roy pun menyodorkan bukti-bukti. Dalam paparan 10 halaman yang dibuat Roy, dijelaskan bagaimana penyadapan di Indonesia terjadi. "Ini File Presentasi / Powerpoint saya sepuluh tahun yg lalu. Intinya, sebenarnya bahaya tersebut sudah pernah saya sampaikan satu dekade lalu, namun sayangnya baru sekarang berani ada karena ada ketegasan SBY," kata Roy.

Dalam paparannya, "Perkembangan ICT dan Kasus-kasusnya di Indonesia", Roy telah menyampaikan ancaman kebocoran informasi. Hal itu sudah dipresentasikan Roy dalam Rakernis Telematika Kepolisian RI. Dalam catatan Roy, yang sempat bocor adalah percakapan Presiden Habibie saat menjabat dengan Jaksa Agung Andi M. Ghalib mengenai pembelian buffer stock minyak dari Singapura. "Kemudian ada juga bocoran hasil rapat intern Polda Papua di Jayapura 5 Juli 2002 tentang rencana operasi ‘Adil Matoa’," ungkap Roy.

""Menurut Roy yang juga petinggi Partai Demokrat ini, Indosat memiliki infrastruktur telekomunikasi paling lengkap, mulai dari jaringan serat optik, satelit hingga BTS seluler dan FWA. Diungkap oleh Roy, sejak satelit Palapa bukan milik Indonesia, sejak itulah penyadapan dilakukan. Indosat sendiri dilepas oleh Menteri BUMN Laksamana Sukardi pada tahun 2002 saat Megawati menjabat sebagai Presiden RI.

"Itu sudah sering saya sampaikan dalam makalah-makalah dan sudah beberapa kali dimuat di media Australia, bahwa penjualan Indosat menjadi awal upaya penyadapan Australia terhadap Indonesia,” ungkap.