MAJALAH ICT – Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring akhirnya memastikan bahwa proses merger PT XL Axiata dan PT AXIS Telekom Indonesia dapat terus berjalan. Dan Kementerian Kominfo mensyaratkan merger dapat dilakukan jika XL dan AXIS bersedia diambil frekuensinya sebesar 10 MHz.
Menurut Tifatul, pihaknya memang tidak ingin mengambil frekuensi terlalu banyak. "Kami ambil maksimum, 10 MHz lalu dilelang. Tapi, kami tidak ambil banyak-banyak. Karena ada klausul dari XL kalau diambil banyak maka tidak akan jadi," kata Tifatul.’
Diungkapkan Tifatul, proses akuisisi XL-Axis bisa segera berlangsung tahun ini. Bila tak terlaksana, negara bisa terancam rugi Rp 1 triliun. Kalau tahun ini XL-Axis tidak merger, negara rugi Rp 1 triliun. Sebab Axis bangkrut," kata Tifatul sehabis melantik pejabat Eselon 1 Kominfo.
Merger ini, lanjut Tifatul, juga demi menyelamatkan pendapatan negara karena Axis sudah menyatakan kepada pemerintah telah bangkrut sehingga tak sanggup membayar biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi yang dimilikinya. "Kalau merger tahun ini, XL bisa ambil alih," jelasnya.
