MAJALAH ICT – Jakarta. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dinilai dapat memajukan kebudayaan dan pariwisata di Indonesia. Demikian disampaikan Budayawan Sudjiwotedjo dalam Seminar TIK Untuk Kebudayaan dan Kepariwisataan di Grhatama Pustaka, Yogyakarta.
"Dengan adanya TIK, kebudayaan seluruh Indonesia bisa dipromosikan dan ditonton seluruh dunia. Melalui YouTube, Google dan media TIK lainnya," kata lelaki yang djuluki Presiden Jancukers ini. Menurutnya, kebudayaan itu ada dua pemahaman, yaitu budaya sebagai kata benda dan budaya sebagai kata kerja.
"Jika kita memandang budaya sebagai kata benda, TIK lebih cenderung untuk meninggalkan kebudayaan itu sendiri. Namun, jika kita memandang budaya sebagai kata kerja, maka TIK akan dapat menguatkan budaya tersebut. Seperti permbuatan film sekarang, menggunakan TIK. Kita berharap kebudayaan sebagai kata kerja yang berarti bisa kita kolaborasikan dengan TIK. “Kita angkat budaya melalui TIK”, katanya lebih lanjut.
Sementara, M. Aditya dari Gamatechno menjelaskan, pada jaman dahulu, orang menulis dibatu, dibuku, dikertas. Sekarang, dengan adanya TIK, orang menulisnya dengan teknologi. “Justru budaya TIK ini memperkuat budaya penulisan. Saya sangat sepakat dengan adanya TIK, justru memperkuat budaya. Semua orang melihat budaya dari manapun itu dengan adanya TIK”, ujarnya lebih lanjut.
Dengan adanya teknologi, bisa mendekatkan yang jauh. Manakala kita bicara pariwisata, pada saat kita mencari informasi tentang kota wisata, dulu kita buka buku. Dengan adanya TIK, semua dipermudah, tinggal buka internet, semua ada. Beli tiket pesawat, kereta api, kita tidak perlu datang ke loket, tinggal memesan melalui internet. “TIK jika kita gunakan secara tepat, akan memudahkan dan membuat lebih gampang”, kata Aditya.