MAJALAH ICT – Jakarta. Tim Indonesia berhasil menggondol penghargaan merit melalui lima karya dalam ajang bergengsi Asia Pacific Information and Communications Technology Alliance (APICTA) Awards di Colombo, Sri Lanka. Acara ini telah berlangsung pada 18-22 November 2015. Penghargaan Merit diberikan kepada karya-karya yang mampu mengumpulkan nilai dengan selisih di bawah 5% dari posisi pertama.
Dalam APICTA 2015 Delegasi Tim Indonesia dipimpin oleh Septriana Tangkary, Direktur Pemberdayaan Informatika. Delegasi Indonesia terdiri dari 22 peserta dengan 11 karya yang diikutkan dalam 8 kategori yaitu School Project, Tertiary Student Project, Startup, Inclusion, Research and Development, Application Tools dan Platform, e-Learning, dan Communication. Mereka bersaing dengan 700 karya dari 17 negara di kawasan Asia Pasifik seperti Australia, Brunei, China, Hong Kong, India, Korea, Macau, Malaysia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Taiwan, Thailand dan Vietnam.
Karya yang berhasil mendapatkan penghargaan Merit yaitu:
- Secure Bag, kategori School Project dengan peserta Firman Fathoni dari SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya.
- Cubeacon Girly, kategori Communications dengan peserta Saputri dari PT. Eyro Digital Teknologi.
- Blind Helper, kategori School Project dengan pesert Al Dinar Abnan dan M. Arief Alfianno dari SMAN 1 Gresik.
- Robo Viper, kategori Tertiary Student Project dengan peserta M. Herwinda Berlian dari PENS.
- HGRID 247, kategori Application Tools dan Platforms dengan peserta Ainul Fitriyah dan Nurullah Husufa dari PT. Dua Empat Tujuh.
Dalam rangkaian APICTA 2015 juga dilakukan Forum Bisnis dan Forum Pertukaran pengetahuan antar Pelajar di kawasan Asia Pasifik. Kompetisi APICTA 2015 ini mengalami peningkatan kualitas yang siginifikan dibuktikan dengan kualitas karya dan produk dari masing-masing negara. Beberapa produk dan karya yang dilombakan tahun ini bahkan sudah dipakai oleh beberapa negara di Asia Pasifik.