MAJALAH ICT – Jakarta. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk berencana membeli kembali saham terkait dengan tukar guling PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Berdasar informasi yang disampaikan perseroan, rencana buyback saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia maksimum 5% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh atau sebanyak-banyaknya 236 juta lembar.
Adapun dana yang disiapkan untuk buy back adalah sebesar Rp.2,2 triliun. Proses buyback saham akan dilakukan secara bertahap selama 18 bulan sejak disetujuinya rencana tersebut oleh rapat umum pemegang saham (RUPS). RUPS Tower Bersama itu sendiri akan digelar pada 27 Mei mendatang.
Dijelaskan, transaksi akan juga dilakukan setelah Tower Bersama menandatangani perjanjian penukaran saham dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Telkom dikabarkan akan menyerahkan kepemilikan seluruh saham di Mitratel kepada Tower Bersama dan akan ditukar dengan 762,5 juta saham Tower Bersama.
Adapun dana sebesar Rp. 2 triliun itu disebutkan sudah termasuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara, dan biaya lainnya. Pemegang saham juga akan menerbitkan 479,65 juta saham baru perseroan atau 10% dari total saham kepada Telkom sebagai bagian dari saham yang akan ditukarkan dengan sebagian saham Mitratel.
Sementara itu, Forum Indonesia Transparansi Anggaran (Fitra) tengah menyelidiki tukar guling saham Tower Bersama dan Mitratel. Manager Advokasi dan Investigasi Fitra Apung Widadi mengatakan, ada indikasi tukar guling tersebut berpotensi merugikan negara hingga Rp 11 triliun. Dia mengatakan, tukar guling tersebut telah melanggar Peraturan Presiden (PP) Nomor 39 tahun 2014 tentang daftar bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal asing. "Share swap saham ini merupakan tindakan penjualan aset BUMN yang merugikan negara hampir mencapai Rp.11 triliun. Untuk itu, DPR beberapa waktu lalu menolak kelanjutan proyek tersebut," tegasnya.