MAJALAH ICT – Jakarta. Rencana pelepasan sebagian saham anak usaha PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) melalui pola backdoor listing mendapat sambutan dari para pemain penyewaan menara. Saat ini, ada dua perusahaan penyedia menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Protelindo yang bersaing untuk mendapatkan sebagian saham Mtratel tersebut.
Demikian dikatakan Director Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo. "Saat ini tinggal dua penyedia menara yang tersisa. Kita akan pilih satu perusahaan yang terbaik sebagai mitra strategis," kata Indra yang menyebutkan 49% saham Mitratel akan dilepas.
Diungkapkan Indra, backdoor listing Mitratel tersebut akan memasuki selesai sebelum April 2014. "Kita tidak mau ketinggalan momentum dalam mencari mitra strategis tersebut. Pasalnya industri menara diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan karena jumlah operator semakin sedikit tapi jumlah perusahaan menara bertambah," katanya.
Ditambahkan Indra, backdoor listing saham Mitratel tersebut bagian dari upaya mengantisipasi kehilangan peluang. Dan Telkom, hanya ingin memilih rekan strategis dengan emiten atau perusahaan yang tercatat di bursa saham yang sudah teruji dapat menumbuhkan rasio sewa menara. Apalagi, ujarnya, tren pertumbuhan industri menara bisa melambat sebab saat ini penetrasi pengguna seluler di Tanah Air sudah mencapai 118 persen.
Sementara itu, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk siap mengambilalih saham Mitratel. Karena itu, Tower Bersama akan mengikuti tender penjualan dan memasukan proposal penawaran agar bisa ikut dalam tender.
Demikian disampaikan Presiden Direktur Herman Setya Budi. Menurutnya, Tower Bersama akan menggandeng konsultan keuangan untuk tender saham Mitratel tersebut. Skema penawaran yang dibuka Telkom berupa tender dan tentu bertuknya bisa macam-macam. Bentuknya tergantung Telkom karena dia menilai Telkom tentu mempunyai suatu rumusan untuk membuat bagaimana perusahaan Mitratel menjadi lebih optimal.
Menurut Herman, Tower Bersama sangat tertarik untuk mengikuti tender tersebut, dan telah mengajukan proposal tender pada awal Juli lalu. "Nilai proposal yang dimasukkan dalam tender tersebut cukup, dan menurutnya sesuai dengan saham yang akan diperjualbelikan. Kami sangat berharap dapat memenangkan tender," katanya.
Selain berhasrat mengambil alih Mitratel, Tower Bersama juga masih berharap adanya tambahan tower dari PT Indosat Tbk. Indosat masih membuka peluang menjual tower atau menaranya sebagai lanjutan aksi yang sama pada pertengahan 2012 dengan melepas 2.500 menara kepada Tower Bersama senilai Rp.4,7 triliun.