MAJALAH ICT – Jakarta. Tren penurun an trafik suara memang sudah lama berhembus, namun sejumlah operator masih percaya kalau trafik suara bukannya turun, tapi flat atau tak bertumbuh.
Namun, operator baru boleh merasa khawatir dengan adanya prediksi dari Asosiasi Kliring Interkoneksi Telekomunikasi (Askitel) bahwa volume trafik suara bakal turun 2,5%-5% tahun ini.
Kekhawatiran itu bertambah menumpuk dengan berkembang pesatnya over the top (OTT), atau aplikasi dari penyedia asing yang berjalan di atas jaringan seluler. Artinya, jaringan operator penuh sesak tapi tak memberikan pendapatan signifikan bagi operator alias sudah SIAGA 1.
Ketua Askitel Herdy Harman mengungkapkan tren penurunan volume trafik suara sudah terjadi tahun lalu dan berlanjut tahun ini menjadi sekitar 2,5%. "Untuk itu lah, tarif interkoneksi yang baru nanti sebaiknya tidak turun, karena operator pasti makin berdarah-darah," ujarnya.
Hal senada disampaikan Presdir XL Axiata Hasnul Suhaimi bahwa volume trafik suara bisa turun smpai 5%. "Ini sangat berpengaruh pada pendapatan operator mengingat layanan suara memegang kontribusi bagi revenue operator hingga 50%."'(ap)