MAJALAH ICT – Jakarta. Tri mengklaim bersiap untuk mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi 4G LTE. Demikian dikatakan Direktur Utama Tri Indonesia, Manjot Mann.
"Infrastruktur dan teknologi yang kami miliki semuanya telah berstandar dan siap mengaplikasi teknologi LTE (Long Term Evolution -3GPP 4G), namun untuk menerapkan LTE ada dua elemen krusial yang kami butuhkan, kesiapan perangkat dan spektrum," kata Manjot.
Menurut Manjot, pihaknya juga siap untuk berinvestasi dalam hal pengadaan perangkat, sekarang tinggal menunggu langkah pemerintah untuk menentukan realokasi spektrum yang akan dipergunakan oleh Indonesia
untuk teknologi LTE.
"Seperti layaknya yang sudah diaplikasi global market, Tri berharap LTE dapat diaplikasikan di spektrum 1800. Harapan kami tentunya pemerintah mampu bijak dalam menetapkan alokasi jatah spektrum yang sesuai porsi bagi seluruh provider telekomunikasi," tambah lelaki yang akrab dipanggil Pak Man ini.
Apa yang disampaikan Manjot diamini Erick Thohir, sebagai Wakil Presiden Komisaris Tri Indonesia. "Tri sudah lebih dari siap untuk mengimplementasikan teknologi LTE, tetapi kami membutuhkan spektrum. Tentunya kami tidak memiliki niat apa pun untuk mendesak pemerintah, kami hanya berharap pemerintah bisa bijak dengan memberikan kesempatan yang adil bagi semua provider dengan menyeimbangkan ulang dan revisi alokasi spectrum sehingga setiap provider bisa memberikan layanan terbaik kepada para konsumennya," kata Erick.
Tri sendiri saat ini berhasil memantapkan posisi mereka sebagai salah satu operator data di Indonesia seiring dengan bergeraknya industri data hingga naik 30% yang membuat operator tersebut optimis meraih pangsa pasar 13% akhir tahun ini. "Saat ini kami memiliki teknologi yang terdepan dan terbaik dalam bidang layanan data dengan kekuatan 30 ribu BTS, yang mana 14 ribu di antaranya adalah node B yang 70% di antaranya memiliki kapasitas jaringan hingga 42Mbps dan sisanya BTS 2G," kata Manjot optimis.