MAJALAH ICT – Jakarta. Menyusul kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill, Facebook, yang juga memiliki Instagram, akan selamanya melarang Presiden Trump dari kedua platform tersebut.
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg membagikan postingan di situs tersebut, menjelaskan mengapa perusahaan tersebut memilih untuk menendang Trump dari dua platform media sosial tersebut.
“Kami percaya risiko mengizinkan Presiden untuk terus menggunakan layanan kami selama periode ini terlalu besar,” tulis Zuckerberg.
“Oleh karena itu, kami memperpanjang pemblokiran yang kami tempatkan di akun Facebook dan Instagramnya tanpa batas waktu dan setidaknya selama dua minggu ke depan hingga transisi kekuasaan yang damai selesai.”
Zuckerberg mengungkapkan Trump telah diizinkan untuk menggunakan platform tersebut selama masa kepresidenannya karena sebagian besar posnya berada dalam pedoman mereka.
“Selama beberapa tahun terakhir, kami telah mengizinkan Presiden Trump untuk menggunakan platform kami sesuai dengan aturan kami sendiri, terkadang menghapus konten atau melabeli postingannya ketika itu melanggar kebijakan kami,” jelasnya.
Namun, setelah pria berusia 74 tahun itu menolak untuk mengutuk para pengunjuk rasa yang menyerbu Capitol, perusahaan memutuskan bahwa penggunaan platform itu tidak dapat diterima.
“Kami melakukan ini karena kami percaya bahwa publik memiliki hak atas akses seluas mungkin untuk pidato politik, bahkan pidato kontroversial,” tulis Zuckerberg.
“Tapi konteks saat ini sekarang secara fundamental berbeda, yang melibatkan penggunaan platform kami untuk menghasut pemberontakan dengan kekerasan terhadap pemerintah yang dipilih secara demokratis.”
Meskipun halaman Capitol telah diamankan, empat orang tewas akibat kerusuhan tersebut. Seorang wanita meninggal setelah ditembak, dan tiga lainnya meninggal karena keadaan darurat medis.
Facebook awalnya menangguhkan akun Trump selama 24 jam sementara Twitter mengunci akunnya selama 12 jam di tengah kerusuhan.