MAJALAH ICT – Jakarta. Akun Twitter @TrioMacan2000 benar-benar merupakan fenomena. Sukses menggalang simpati karena mengungkapkan kasus-kasus besar korupsi, namun kemudian harus berakhir memilukan karena admin @triomacan2000 harus digelandang ke penjara setelah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis mereka bersalah karena dinilai memeras Direktur Utama Tower Bersama dan juga pejabat tinggi PT Telkom, Arif Prabowo.
Sejatinya, apa yang diungkap @TrioMacan2000 mengenai upaya tukar guling saham PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dengan PT Tower Bersama Infrastructure Group (Tower Bersama) dikemudian hari terbukti. Memang saat rencana tukar guling diungkap @TrioMacan2000 ke publik belum ada kejelasan apa informasi yang disampaikan akun tersebut benar atau tidak, sampai kemudian Telkom sebagai induk usaha Mitratel menyampaikan rencana tukar guling saham dengan Tower Bersama.
Baca: Inikah Kicauan TrioMacan2000 yang Diduga Memeras Petinggi Telkom?
Tidak mengherankan, sehabis dibacakan vonis putusan oleh Hakim Suprapto di Pengadilan Jakarta Selatan terhadap tiga pengelola akun Twitter @TrioMacan2000, Harry Koes Harjono, Edy Syahputra dan Raden Nuh, Raden Nuh begitu emosi.
Raden Nuh yang divonis 5 tahun penjara membantah perbuatan yang dilakukannya. Usai mendengar vonis tersebut, Raden Nuh mengatakan bahwa dirinya korban kriminalisasi hukum. "Kami dizalimi, gimana rakyat kecil. Hakimnya ketakutan, hati nuraninya tidak ada," teriaknya.
Hal yang sama disampaikan kuasa hukum terdakwa Erman Umar. Menurut Erman, tidak satupun yang menunjukkan bahwa fakta itu terbukti. Yang disampaikan adalah yang di anggap terbukti bahwa terdakwa menyebarkan pencemaran nama baik tetapi dalam persidangan tidak ada satupun yang mampu membuktikan siapa pemilik akun @denjaka itu, sekarang akun itu masih aktif. "Kami lihat hakim ketakutan, tidak normal, karena hakim tidak menanyakan apakah akan banding, cuma bilangnya terserah kalian," katanya.
