MAJALAH ICT – Jakarta. Layanan BlackBerry Messenger macet semalaman kemarin. Banyak keluhan dan informasi yang masuk ke mailbox Majalah ICT. Persoalan BBM yang bermasalah atau ngadat, memang bukan yang pertama, Dan lucunya, tidak diketahui apa penyebab yang membuat layanan "killer applications" BlackBerry di Indonesia ini bisa begitu.
Keluhan soal pelayanan BlackBery atau dulu bernama Research in Motion, sudah disampaikan operator telekomunikasi Indonesia sejak lama. Ketika ada masalah, RIM seolah tertutup, dan tidak ada informasi yang disampaikan. "Ketika jaringan di Eropa tumbang, kita tidak dapat informasi apa-apa, mengenai apa dampaknya bagi Indonesia," kata operator beberapa tahun lalu. Dan itu juga terjadi semalam.
Tumbangnya layanan BBM, tentu menjadi promosi buruk bagi BlakcBerry, yang saat ini sedang berjuang kembali merebut pasar dari persaingan yang menjadi kian tajam. Apalagi Indonesia, sebagai pasar utama mereka. Dan lawan BlackBerry, bukan hanya vendor ponsel cerdas lain semisal Samsung, HTC, iPhone atau Sony. Tapi juga instant messenger yang juga ramaia menyerbu sini.
Tercatat, ada Whatsapp, Wechat, Line, Kakao Talk, Viber dan sebagainya, dengan promosi dan iming-iming hadiah yang tidak kalah menarik jika mendownload atau menggunakan layanan mereka. BlackBerry harus mengubah startegi dan tidak bisa menggunakan pendekatan tradisional, bahwa operator dan pengguna lah yang membutuhkan BlakcBerry, tapi sebaliknya, layanan purna harus diberikan pada operator, kepada konsumen.
Apalagi, Sekjen IDTUG secara tegas meminta agar masalah tumbangnya layanan BlackBerry ini menjadi catatan pemerintah dan regulator untuk memanggil BlackBerry. "Pemerintah dan regulator harus tegas. Panggil BlackBerry untuk minta penjelasan," kata M. Jumadi, Sekjen IDTUG.