MAJALAH ICT – Jakarta. Hanya dalam beberapa tahun yang singkat, setelah televisi 3D meledak ke ruang keluarga kita dan disebut sebagai masa depan televisi, namun kita televisi tiga dimensi itu sudah mati. Teknologi ini hampir tidak disebutkan di acara teknologi CES pada bulan Januari 2016, dan sekarang baik LG dan Samsung telah menghentikan produksi 3D.
Samsung tidak akan memasukkan 3D dalam produksi televisi di 2016. Sedangkan LG hanya akan menambahkan fitur untuk model yang paling mahal, dengan mengurangi jumlah TV yang dijualnya dengan kemampuan 3D dari 40% pada tahun 2015, menjadi 20% tahun ini. Pemotongan produksi dilakukan setelah melihat minat konsumen bergeser ke Ultra HD dan virtual reality.
Situs berita Korea, Korean News, melaporkan bahwa Samsung belum memesan kacamata 3D baru dari pemasoknya. Kacamata khusus untuk melihat efek 3D di televisinya itu biasanya akan dibundel berpasangan dengan setiap televisi 3D baru yang dijual. "Meskipun kami telah memasok kacamata 3D sampai tahun lalu, tidak ada permintaan untuk pasokan baru tahun ini," kata perwakilan dari pemasok. "Hal ini terlihat bahwa Samsung Electronics tidak akan menerapkan teknologi 3D ke TV baru," tambahnya.
Di LG, seorang wakil dari perusahaan mengatakan kepada ETNews, "Meskipun 40% dari semua TV tahun lalu memiliki fungsi 3D, hanya 20% dari TV tahun ini akan memiliki fungsi 3D Karena masih ada konsumen yang menikmati film 3D dan lain-lain, kami akan menerapkan fungsi 3D terutama pada produk premium."
Kurangnya konten 3D adalah masalah besar untuk teknologi. Sejumlah film tiba di bioskop dengan 2D dan 3D, tetapi sangat sedikit televisi disiarkan dalam 3D. Dalam banyak kasus, mereka yang menawarkan siaran 3D tidak lagi melakukan karena kurangnya konten dan pelanggan membayar.
Sebuah laporan terbaru dari perusahaan riset pasar IHS menyatakan, "TV 3D adalah gagal karena konten, harga dan teknologi. Fakta bahwa orang harus memakai kacamata untuk menonton TV 3D tidak bekerja terlalu baik bagi konsumen."