MAJALAH ICT – Jakarta. Twitter menggandeng ICT Watch dan The Wahid Institute sebagai mitranya di Indonesia. ICT watch dan The Wahid Institute akan menjadi bagian dari 40 organisasi dan pakar di 13 wilayah di dunia dalam Trust & Safety Council. Pembentukan organ baru di Twitter untuk menjamin bahwa pengguna akan merasa aman dan nyaman mengekspresikan diri di Twitter.
Disampaikan Public Policy Manager Twitter Indonesia, Agung Yudha, dewan ini tidak hanya sekedar memberi ruang bagi Twitter untuk mempertimbangkan ide-ide besar dan umpan balik untuk membuat platform ini lebih aman, tapi juga memberikan kesempatan kepada para anggotanya untuk berbagi pengalaman dengan sesama lembaga non-pemerintah lainnya dari seluruh dunia.
“Dengan ratusan juta Tweet yang dikirim tiap harinya, volume konten di Twitter sangatlah besar, sehingga menjadi sangat kompleks untuk menjaga keseimbangan antara memerangi penyalahgunaan dan menyampaikan kebenaran kepada penguasa. Hal ini membutuhkan pendekatan berlapis, di mana masing-masing pengguna memiliki peran, demikian juga para pakar yang bekerja untuk keamanan dan kebebasan berekspresi," kata Agung.
Disebutkan, ICT Watch dan The Wahid Institute juga merupakan mitra resmi Twitter dalam mempromosikan keamanan berinternet dan membangun narasi melawan kekerasan di Indonesia.