MAJALAH ICT – Jakarta. Federal Communications Commission (FCC) Amerika Serikat telah menyelesaikan aturan baru yang memaksa semua penyedia internet, seperti Verizon, Comcast dan AT & T, untuk memperoleh persetujuan eksplisit dari pelanggan sebelum menjual data tentang perilaku online kepada pemasar pihak ketiga.
Data pengguna itu mencakup informasi tentang website yang dikunjungi, informasi lokasi ponsel, penggunaan aplikasi dan rincian lainnya yang berpotensi sensitif, ang secara tidak sengaja dikumpulkan dalam perjalanan menggunakan internet di rumah atau di smartphone.
Aturan FCC tidak mempengaruhi platform seperti Google dan Facebook menggunakan data pribadi untuk iklan bertarget. Sebaliknya, perusahaan yang menyediakan akses internet diperlakukan berbeda dari situs web, dimana mereka menyediakan sebuah utilitas seperti yang didefinisikan oleh aturan netralitas jaringan yang disahkan tahun lalu.
Sementara aturan privasi baru dipandang oleh para pendukung kepentingan publik sebagai kemenangan bagi konsumen, meski belum jelas seberapa akan efektif peraturan ini. Itu terutama karena cara saat bisnis online memberitahukan dan mendapatkan persetujuan untuk mengumpulkan data pengguna adalah melalui kebijakan privasi atau perjanjian lisensi yang biasanya berjumlah panjang, tulisan panjang dari teks yang semua orang secara rutin mengklik "Setuju" untuk melewati dan mengabaikan.
Jika penyedia layanan internet mampu memenuhi persyaratan izin ini, orang mungkin sangat baik setuju untuk pengumpulan data tentang perilaku internet mereka tanpa sepenuhnya menyadari apa yang mereka menyetujui. Namun, penyedia layanan broadband tidak menyukai dan lebih suka mengumpulkan dan menggunakan data pelanggan tanpa batasan.