MAJALAH ICT – Jakarta. PT XL Axiata berhasrat agar tahun ini bisa mengurangi beban utangnya sebesar Rp. 11 triliun. Dana untuk membayar utang ini didapat dari penjualan 2500 tower XL dan juga dari right issue.
Dikatakan Direktur Finance XL Axiata Muhammad Adlan bin Ahmad Tajudin, dengan membayar utang sebesar Rp.11 triliun bisa menghemat pembayaran bunga per tahunnya sebesar 6,5 persen dari total utangnya sebesar Rp.26,953 triliun. Utang tersebut akan jatuh tempo hingga 2022 nanti. "Dengan begitu debt equity ratio (DER) kita akan terjaga, dari 1,6 persen menjadi 1 persen setelah menjual tower dan rights issue," katanya.
Dijelskan Adlan, untuk dana, XL Axiata telah melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) dengan melepas sebanyak-banyaknya 2,75 miliar lembar saham. "Sekitar 500 juta dolar dari dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang," ujarnya.
Selain dari right issue, XL juga baru saja melepas 2.500 menara telekomunikasi miliknya kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Dengan ditandatangani PPA tersebut, Protelindo mengambil alih 2.500 menara XL dengan angka Rp.3,568 triliun. Sehingga, dari dua sumber keuangan tersebut, XL akan bisa mengumpulkan sekitar Rp.10-11 triliun
"Dari jumlah penjualan tower dan right issue sekitar Rp10-Rp11 triliun untuk membayar utang. Keduanya bisa diperoleh di tahun ini," pungkas Adlan.