MAJALAH ICT – Jakarta. Kelompok besar operator telekomunikasi global sedang mempertimbangkan untuk memblokir iklan di tingkat jaringan untuk memberikan perlindungan konsumen mereka. Blokir iklan pada ponsel ini dimungkinkan setelah adanya startup teknologi yang bisa memblokir hal itu, Shine.
Pemblokiran iklan ponsel menjadi berita utama pekan lalu setelah kedua EE dan O2 di Inggris mengungkapkan rencana untuk meninjau teknologi iklan mobile, suatu perkembangan yang telah setahun lalu masih dikategorikan sebagai hal yang tidak mungkin.
Disampaikan Roi Carthy, CMO Shine, "Tahun lalu memang masih tidak mungkin. Namun kemudian dua operator besar mengatakan sesuatu tentang pemblokiran iklan yang luar biasa," kata Carthy.
Meski demikian, Carthy. tidak bisa mengungkapkan nama-nama oeprator tertentu yang menggunakan teknologinya. "Ada puluhan operator dalam dukungan kami saat ini dan hal-hal itu mempercepat lebih cepat dari yang kita bayangkan. Saya bisa mengatakan tidak ada carrier atau pembawa kelompok utama tunggal yang tidak mengeksplorasi apakah akan meluncurkan pemblokiran iklan, tapi bagaimana untuk memulai hal itu," katanya.
Shine memang memancing perhatian setalh iklannya muncul di Financial Times, mempromosikan bisnisnya, serta menyerukan operator untuk mengambil tindakan terhadap iklan yang menggunakan data konsumen. Tak lama setelah itu, perusahaan mengumumkan Operator Karibia Digicel sebagai pelanggan pertama, yang memulai larangan iklan seluler pada tingkat jaringan.
Carthy mengungkapkan Shine memulai perjalanannya untuk mendidik pasar tentang pemblokiran iklan lebih dari setahun yang lalu, pada waktu "ketika tidak ada yang membahas atau bahkan berpikir tentang bergulir hal seperti itu keluar".
"Awalnya pasar belum matang dalam cara mereka memandang memblokir iklan," kata Carthy. "Ada sedikit pemahaman tentang apa itu, apa masalahnya dan peluang yang ada untuk melawan keluhan pada konsumen dan tingkat jaringan. Sampai sekarang, saya pikir kami telah melakukan pekerjaan yang menyeluruh," pungkasnya.
