Search
Kamis 19 September 2024
  • :
  • :

Upaya Pandi Siapkan Domain Anything.id Disambut Gembira

MAJALAH ICT – Jakarta. Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menggelar forum untuk menerima masukan publik tentang usulan-usulan pengelolaan nama domain yang diajukan kepada PANDI. Ketua Umum PANDI, Andi Budimansyah, dan Ketua Forum Nama Domain Indonesia, Azhar Hasyim, menjadi panelis dalam acara yang berlangsung selama satu hari ini. Agenda utama yang dibahas dalam DUT kali ini adalah usulan tentang “anything.id” yang diusulkan oleh CBN-Registrar, salah satu registrar PANDI.

Usulan ini mengajukan penggunaan Domain Tingkat Tinggi (DTT) .id langsung sebagai domain internet untuk publik tanpa diturunkan terlebih dahulu menjadi Domain Tingkat Dua (DTD). Selama ini memang baru DTD .id yang bisa digunakan oleh publik. Hingga saat ini, PANDI mengelola sebelas DTD .id: co.id, biz.id, web.id, my.id, or.id, sch.id, ac.id, desa.id, net.id, go.id, dan mil id.

Di banyak negara, DTT memang sudah dapat digunakan oleh publik. Australia, Singapura, dan Malaysia, misalnya, sudah merilis DTT sejak beberapa tahun silam. "Memang sampai saat ini kita belum menerapkan anything.ID seperti negara-negara tetangga” aku Andi Budimansyah.

Achmad Yahya Sjarifuddin, perwakilan CBN-Registrar yang menjadi pemapar usulan “anything.id” mengungkapkan, banyak sekali permintaan publik agar PANDI merilis DTT .id. "Permintaan juga datang dari kalangan pemerintah. Karena itu, kami memberanikan diri menyampaikan usulan resmi kepada PANDI,” ujar Yahya.

Peserta DUT secara aklamasi mendukung usulan “Anything.id” yang disampaikan oleh CBN Registrar. Peserta juga menyetujui beberapa hal terkait usulan ini, seperti "anything.id” dapat digunakan oleh seluruh Warga Negara Indonesia – institusi maupun personal, dan biaya domain di kisaran Rp 500.000,- per tahun. Selain itu, domain minimal harus terdiri dari lima karakter sebagai pembeda dengan DTD yang ada sekarang.

Rencana penggunaan domain anything.id disambut gembira Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi. Menurut Heru yang getol menyuarakan perlunya domain langsung .id sejak lama ini, penggunaan domain tingkat tinggi .id akan menjawab kemalasan orang menggunakan domain khas indonesia ini, yang selama ini menggunakan .com.

"Beberapa negara sudah langsung menggunakan domain tingkat tinggi langsung. Seperti Jerman dengan .de, India dengan .in atau Korea dengan .kr. Sekarang domain sudah sulit, sehingga sudah panjang-panjang, jadi kalau pakai co.id menjadi tambah panjang. Dengan menghilangkan .co misalnya dengan .id langsung membuat orang atau perusahaan di Indonesia akan tertarik menggunakannya," harap Heru.