MAJALAH ICT – Jakarta. Teka-teki siapa sebenarnya Van der Spek yang video nya ada di YouTube, turis yang terkena pungutan liar oknum polisi di Bali, terjawab sudah. Ternyata Kees Van der Spek adalah wartawan investigasi di Amsterdam Belanda. Kees Van der Spek bekerja di Endemol, sehingga memang apa yang dilakukan seperti menjebak.
Kapolda Bali berencana akan memanggil Van der Spek. Sebab, Spek dinilai harus bertangung jawab karena baik pemberi maupun penerima suap secara hukum adalah salah. Selain menyuap polisi, Van der Spek juga menyuap petugas bea cukai 200 dolar AS saat mendapat kesulitan memasukkan barang untuk liputan.
Sementara itu, video oknum polisi yang menilang turis asal belanda Vander Spek, pengunjungnya meningkat terus. Dari pantauan MAJALAH ICT, pengunjung video di YouTube ini mencapai 1,2 juta lebih penonton. Dan yang berkomentar terhadap video ini juga meningkat, hingga mencapai 9000 lebih komentar.
Setelah video tersebut, Van Der Spek kembali mempublikasikan video di YouTube terkait kasus gratifikasi terhadap petugas Bea Cukai di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Video diunggah oleh Gil4sekali diberi judul "Bribes To Customs Officials Ngurah Rai Airport".
Hingga saat ini video yang bisa diklik dari gambar di samping ini, baru dilihat oleh 42 ribu orang. Video ini sendiri berdurasi 2 menit 39 detik. Video itu sendiri mengisahkan perjalanan Van der Spek begitu mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali. Van Der Spek menyuap petugas Bea Cukai dengan menyelipkan uang 200 dolar AS pada buku paspor saat pemeriksaan.
Terkait video oknum polisi yang memeras turis di Bali, Pimpinan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan menyaksikan video tersebut. Selain itu, Kepolisian juga mengucapkan terima kasih kepada pengunggah video tentang polisi pemeras turis karena hal itu bisa langsung mengkritik kinerja kepolisian agar menjadi lebih baik.
"Kami juga meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanannya, dan juga kami berterima kasih pada yang mengunggah, karena telah mengkritik Polri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta.
Menurut Boy, kejadian seperti itu tidak seharusnya dilakukan oleh polisi. Boy juga menegaskan bahwa oknum yang melakukan pelanggaran tersebut akan dihukum atas pelanggaran kode etik, hukum disiplin dan tindak pidana. "Kami telah mendapat laporan dari Polda Bali, sudah dilakukan pemeriksaan di Ditpropam Polda Bali," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Video polisi yang tilang damai dengan bule dari Belanda, Van der Spek, telah dilihat oleh lebih dari satu juta pengunjung. Selain menggambarkan kelakukan polisi di Bali yang menakut-nakuti turis dengan meminta uang Rp. 200 ribu, terlihat dalam video tersebut polisi juga mengajak turis bule itu minum bir.
Menurut Kapolda Bali Irjen Arif Wachyunadi menyatakan, kedua oknum itu merupakan anggota Polres Badung. Anggota yang menilang berinisial Aipda KS. Saat kejadian, sekitar 5 bulan lalu, ia masih berpangkat Bripka. "Sementara ini keduanya dibebastugaskan," jelas Arif kepada wartawan.
Namun begitu, hingga saat ini, Arif belum bisa menentukan sanksi apa yang diberikan kepada kedua anggota polisi itu, sebab pemeriksaan masih berlangsung.
Jika melihat dari sudut pengambilan gambar, nampaknya si bule memiliki beberapa kamera tersembunyi, termasuk di seberang jalan Pos Polisi Lio Square tersebut. Sehingga, bisa jadi ini peristiwa kesekian dan si bule ingin mendokumentasikan dan menyebarkannya. Video ini menyebar di Youtube dengan judul "Polisi Korupsi di Bali/Corruption Police in Bali" sejak 1 April lalu. Video ini kini sudah dikomentari oleh lebih dari 8000 orang.