Search
Jumat 13 September 2024
  • :
  • :

Wapres Boediono Berbagi Cerita Saat Terakhir dengan Almarhum Taufiq Kiemas Melalui Twitter

MAJALAH ICT – Jakarta. Kepergian Almarhum Taufiq Kiemas, Ketua MPR RI, menghadap Sang Khalik, tentu merupakan hal yang mengejutkan bagi Wakil Presiden Boediono. Betapa tidak, beberapa hal sebelum Almarhum harus dirawat di General Hospital Singapura, Taufiq bersama Boediono mengunjungi Ende untuk meresmikan Museum Bung Karno dalam pengasingan. Ende merupakan tempat Soekarno muda merenung, sehingga mendapatkan ide melahirkan Pancasila yang menjadi bagian dari 4 pilar Kebangsaan saat ini.

Dan Boediono pun berbagi cerita mengenai Taufiq Kiemas melalui akun Twitter nya di @boediono. "Saya merasa sungguh kehilangan atas wafatnya Bpk Taufik Kiemas," tulis Boediono. "Saya sangat terkejut mendengar kabar dukacita ini, karena pada 1 juni kemarin, saat terakhir saya bersama beliau, beliau kelihatan sangat ceria bersama rekan-rekan dari MPR. Saat itu saya mendampingi beliau memperingati Hari Pancasila di tempat yang sangat bersejarah," kenang Boediono akan peristiwa di awal Juni ini.

Dalam tulisan berikutnya, Boediono juga bercerita mengenai peran Almarhum bagi dirinya yang menurut Boediono Taufiq sering memberi pandangan kepada dirinya tentang pengelolaan pemerintahan. Ditambahkan Boediono, "Peran beliau sangat unik akhir2 ini,dimana kehidupan politik tanah air diwarnai oleh lebih banyak pragmatisme & pertimbangan jangka pendek. Beliau mengingatkan kita bahwa ada yg lebih penting dan mendasar dlm kehidupan. Yakni empat pilar kebangsaan kita: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Saya sangat terkenang peran beliau utk menekankan kepada kita semua pentingnya ke-empat pilar tersebut," kicau Wapres.

Boediono juga menuliskan, jika kita ingin menghormati Almarhum Taufiq Kiemas, barangkali yang paling membuatnya bahagia adalah jika kita mengingat, menghayati dan mengamalkan empat pilar bangsa kita tersebut.  "Beberapa kali beliau menyampaikan kepada saya bahwa sebaiknya perayaan Hari Pancasila 1 juni dilaksanakan di daerah-daerah di mana sejarah bangsa ini dibuat. Mari kita ikuti pandangan-pandangan beliau, mengembalikan pengertian kita tentang dasar kehidupan berbangsa yakni ke-empat pilar tadi," katanya. 

Tak lupa Boediono juga berdoa untuk Almarhum dan keluarga. "Saya berdoa agar perjalanan Bapak Taufik Kiemas menghadap Sang Khalik lancar dan keluarga yg ditinggalkan diberi ketabahan," tutupnya.