MAJALAH ICT – Jakarta. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla berharap agar Kepolisian RI mengawasi aktivitas internet untuk penyebarluasan paham radikalisme. Menurut Wapres, internet kerap dimanfaatkan sebagai wadah untuk menyebarluaskan paham radikalisme.
"Perkembangan informasi dan teknologi serta akses internet telah menjadi bahan propaganda terorisme," kata JK di di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali. Ditambahkannya, saat ini banyak terjadi penyebaran sikap idealisme yang keliru sehingga mengarah ke penyebaran paham radikalisme.
Dan menurut Wapres, keterbukaan akses internet yang luas, sering dijadikan celah bagi generasi muda untuk mempelajari paham tersebut. "Internet banyak disalahgunakan. Ada cara membuat bom dan peledak dari sana," yakinnya.
Untuk itu, JK berharap adanya kerja sama antarnegara untuk bersama-sama memerangi paham radikal dan menindak para pelakunya secara hukum. Sebab terorisme menjadi tantangan besar bagi dunia sehingga menuntut Interpol harus melakukan tindakan tegas. Adapun kerja sama yang penting adalah dalam bidang informasi intelijen yang akurat di setiap negara.
Dan walaupun Indonesia dikenal sebagai negara yang cukup berhasil memerangi terorisme, kata JK, Indonesia tetap membutuhkan bantuan informasi intelijen dari negara lain sehingga perlu adanya kerja sama antarnegara untuk saling bertukar data terkait jaringan dan para pelaku terorisme.
