MAJALAH ICT – Jakarta. Makin jelas mengapa sistem pertukaran uang melalui BitCoin menjadi tidak aman. Pasalnya ternyata, pencurian Bitcoin pengguna dilakukan oleh orang dalam sistem. Seperti terungkap dari pencurian paling heboh di 2014 dimana 650 ribu Bitcoin hilang dari MtGox yang berbasis di Tokyo. Dan dinyatakan, 99% dana Bitcoin yang amat sangat besar itu dicuri orang dalam perusahaan.
Temuan itu diungkap Departemen Kepolisian Metropolitan (MPD) Jepang berdasar hasil investigasi pada bulan Juli tahun lalu dimana MtGox kehilangan 650 ribu Bitcoin, yang akhirnya menyebabkan runtuhnya bursa. Menurut The Yomiuri Shimbun, surat kabar terkemuka Jepang, Bitcoin hilang karena adanya pekerjaan orang dalam.
Temuan tersebut tentunya menguatkan studi tahun lalu yang dilakukan oleh Swiss Federal Institute of Technology di Zurich, yang metemukan MtGox kehilangan tidak lebih dari 386 Bitcoin sebagai akibat dari serangan cyber.
Mark Karpeles, mantan CEO MtGox, baru-baru ini mengungkapkan bahwa ia percaya Bitcoin diambil oleh seseorang dalam perusahaan, tetapi mengklaim bahwa ia tidak memiliki pengetahuan tentang siapa yang melakukannya.
"Saya menduga bahwa beberapa Bitcoin hilang diambil oleh orang dalam perusahaan tetapi ketika saya mencoba untuk berbicara dengan polisi tentang hal itu, mereka tampak tertarik," kata Karpeles. "Saya sudah membantu seperti yang saya bisa dengan penyelidikan tapi saya berharap bahwa mereka tidak menargetkan saya. Saya tidak mencuri apa-apa."
Apa yang terjadi dengan MtGox di Februari 2014 menyebabkan harga bitcoin menurun dan sangat mempengaruhi persepsi masyarakat tentang cryptocurrency dan kepercayaan dari orang-orang dalam komunitas Bitcoin.