Search
Kamis 10 Oktober 2024
  • :
  • :

WhatsApp Enkripsi Pesan ‘End-to-End’

MAJALAH ICT – Jakarta. WhatsApp memperkenalkan enkripsi end-to-end untuk semua data yang dikirim melalui aplikasi pesan instan, dalam upaya untuk meningkatkan privasi pengguna.

"Idenya sederhana: ketika Anda mengirim pesan, satu-satunya orang yang bisa membaca itu adalah orang atau grup obrolan yang Anda kirim pesan. Tidak ada yang bisa melihat ke dalam pesan itu. Tidak juga penjahat dunia maya. Tidak hacker. Rezim tidak menindas. Tidak juga kami," kata pendiri perusahaan, Brian Acton dan Jan Koum, dalam sebuah postingan di blog.

Berita ini muncul setelah FBI menjatuhkan gugatan meminta Apple untuk membangun backdoor ke dalam iPhone, dalam contoh terbaru dari pihak berwenang yang mengingikann akses ke data pengguna. Tahun lalu, WhatsApp diblokir di Brasil karena itu tidak mau menyerahkan data yang terkait dengan kasus yang melibatkan seorang pedagang narkoba yang diduga menggunakan layanan pesan ini.

"Sementara kita mengakui bahwa pekerjaan penting penegakan hukum dalam menjaga orang yang aman, upaya untuk melemahkan enkripsi berisiko mengekspos penyalahgunaan informasi masyarakat," kata posting blog WhatsApp ini.

Awal tahun ini, Koum mengatakan "percakapan tentang pintu belakang tidak produktif karena kami tidak akan melakukan itu", menambahkan bahwa "orang jahat akan menemukan mereka dan menerobos mereka".

Terlebih lagi, dilaporkan baru bahwa Facebook tidak mengizinkan pemerintah Mesir untuk memata-matai pengguna pada layanan dasar gratis dengan alasan korban itu dilarang pada bulan Desember. BlackBerry BBM telah menghadapi masalah serupa di negara-negara seperti Pakistan.

Menjelaskan soal enkripsi, WhatsApp mengatakan: "Jika tidak ada yang dilakukan, lebih dari informasi dan komunikasi digital masyarakat akan rentan terhadap serangan di tahun-tahun mendatang," enkripsi "akhirnya akan mewakili masa depan komunikasi pribadi ".

"Aku dibesarkan di Uni Soviet selama pemerintahan komunis dan kenyataan bahwa orang tidak bisa berbicara bebas adalah salah satu alasan keluarga saya pindah ke AS," tambah Koum.