MAJALAH ICT – Jakarta. Hingga kuartal pertama 2013 ini, PT XL Axiata Tbk baru mendapatkan laba bersih Rp 316. Laba ini jauh berkurang bila dibanding laba kuartal yang sama di tahun 2012 yang mencapai Rp. 667 miliar, perolehan ini jauh menurun hingga mencapai 52%.
Menurut Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi, penyebab turunnya laba XL salah satunya adalah karena rugi kurs. Selain itu, pada kuartal pertama tahun ini XL gencar membangun infrastuktur BTS untuk menambah kapasitas layanan, sehingga beban biaya biaya penyewaan tower mulai ditanggung sejak periode kuartal pertama ini. Pembangunan infrastruktur XL disebutnya lebih gencar dibading kuartal yang sama tahun 2012.
Sebab kata Hasnul, tahun ini XL lebih meningkatkan pemanfaatan jaringan sekaligus memprioritaskan perluasan infrastruktur Data. Hingga triwulan I-2013, XL telah punya 39.819 BTS, termasuk 13.295 Node B untuk mendukung peningkatan pengalaman menggunakan Data pada para pelanggan. Sementara ini, untuk pengembangan infrastruktur XL telah membelanjakan Rp 1,98 triliun untuk investasi di tiga bulan pertama tahun 2013 dimana sebagian besar menggunakan dana internal.
"Ada beban rugi kurs yang harus ditanggung XL sebesar Rp. 26 milliar, sehingga pada akhirnya laba XL hanya sebesar Rp 316 milliar. Pertumbuhan pendapatan XL naik 2% menjadi Rp 5,05 triliun. Kenaikan ini dipicu oleh kenaikan pendapatan layanan Data sebesar 16%," kata Hasnul.
Namun begitu, jelas Hasnul, kuartal pertama selalu bersifat musiman. "Sebagaimana tahun–tahun sebelumnya, XL mengawalinya dengan pencapaian yang agak berat, namun kami selalu berhasil di kuartal-kuartal berikutnya," kata Hasnul optimis.
Dijelaskan pula, XL telah menandatangani perjanjian pinjaman baru dengan Bank Mandiri pada Januari 2013 sebesar Rp 500 miliar dan Rp 2,5 triliun. XL juga telah menandatangani perjanjian kredit baru dalam Dolar dengan BTMU sebesar 110 juta dolar AS pada Maret 2013.