MAJALAH ICT – Jakarta. PT XL Axiata Tbk (XL) sepakat untuk mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia (AXIS), melalui penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement – CSPA) dengan Saudi Telecom Company (STC) dan Teleglobal Investment B.V. (Teleglobal). Teleglobal ‘hanya’ akan menjual 95% saham AXIS kepada XL. Adapun nilai 100% nilai perusahaan AXIS dinilai sebesar USD 865 juta, sehingga transaksi ini, untuk 95%, sekitar Rp. 9 triliun. Harga Pembayaran akan digunakan untuk membayar nilai nominal saham AXIS,, serta membayar hutang dan kewajiban AXIS, sehingga catatan buku AXIS bersih dari utang dan posisi kas nol (cash free and debt free).
Bagi XL, aksi korporasi ini diharapkan dapat mendorong konsolidasi yang akan mendukung pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia yang lebih sehat secara jangka panjang serta, yang lebih penting lagi, membuatXL mampu untuk memberikan kualitas layanan jaringan yang lebih baik kepada pelanggan.
Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi mengatakan, "XL berkomitmen untuk senantiasa memberikan layanan terbaik kepada pelanggan yang akan segera menikmati keuntungan dari transaksi ini. Dengan akuisisi AXIS (layanannya diluncurkan pada April 2008 dan saat ini terdapat di pulau-pulau besar di Indonesia), XL akan mengukuhkan posisinya sebagai salah satu operator terdepan di industri sekaligus memperkuat kepemimpinannya di layanan data mobile. Kami yakin seluruh pemain di industri sepakat bahwa konsolidasi harus terjadi di industri telekomunikasi. Hal ini akan dapat terwujud dengan adanya inisiatif perusahaan seperti XL yang memilliki kemauan dan kemampuan untuk mempercepat perkembangan layanan telekomunikasi yang berkualitas di Indonesia," kata Hasnul.
Ditambahkannya, XL berkomitmen untuk berinvestasi di generasi selanjutnya dari teknologi mobile dan mendorong tumbuh kembangnya industri telekomunikasi menjadi ekosistem yang lebih sehat. "Kami akan selalu mematuhi semua peraturan dan perundangan yang berlaku, serta berkonsultasi dengan instansi pemerintah terkait dan para pihak yang berwenang lainnya selama proses akuisisi berlangsung," ujar Hasnul.
Menurut Hansul, dengan pertumbuhan PDB Indonesia rata-rata 6% per tahun, peran layanan telekomunikasi menjadi makin strategis. Layanan telekomunikasi tidak lagi hanya membantu masyarakat terkoneksi satu sama lain, tetapi juga mendorong peningkatan produktifitas, terutama dengan layanan data mobile yang meningkat sekitar 100 persen dalam setahun terakhir. "Akuisisi ini akan menjadikan XL sebagai operator layanan data yang semakin kuat dan handal serta mampu menangkap peluang di layanan datamobile yang masih besar dan bertumbuh cepat," katanya.
Kedua operator memiliki rencana integrasi yang matang didukung oleh tim yang kuat. Setelah mendapatkan persetujuan instansi pemerintah terkait, XL akan melaksanakan integrasi dan sinergi yang terencana, berbekal rekam jejak yang solid XL dalam eksekusi dan kepemimpinannya dalam pengelolaan biaya. Merril Lynch (Singapore) Pte. Ltd. (Bank of America Merril Lynch) bertindak sebagai penasihat keuangan dari XL untuk transaksi ini.