MAJALAH ICT – Jakarta. PT XL Axiata Tbk berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp.376 miliar. Meskipun laba bersih XL naik signifikan, pendapatannya hanya Rp.21,3 triliun atau turun dibandingkan dengan pendapatan di 2015 yang sebesar Rp.22,8 triliun.
Disampaikan Presiden Direktur & CEO Dian Siswarini, di tahun sebelumnya XL merugi Rp.25 miliar. “Keuntungan ini diperoleh dari dampak positif atas penguatan rupiah terhadap dollar AS serta hasil dari penjualan menara,” ungkapnya. XL juga menjalankan penghematan di seluruh aktivitas bisnis, terutama perpanjangan sewa menara. Dengan demikian margin XL meningkat 1% menjadi 37,6% pada tahun 2016, dibandingkan margin di tahun 2015, yaitu 36,6%.
Ditambahkannya, penurunan pendapatan dibandingkan dengan pendapatan di 2015 yang sebesar Rp.22,8 triliun merupakan sebagai dampak dari pergeseran layanan voice dan SMS ke data. Pada kuartal IV-2016, layanan data XL menyumbang 50% dari total pendapatan. Angkanya juga naik 31% dibandingkan periode yang sama tahun 2015. Hal ini sejalan dengan ekspansi XL dalam meningkatkan cakupan dan kualitas jaringan data dengan investasi berkelanjutan.
Dian menjelaskan, di 2016, pelanggan XL meningkat 11% dari periode sama tahun sebelumnya menjadi 46,5 juta pelanggan. Lalu, pendapatan per pelanggan (ARPU) keseluruhan meningkat menjadi Rp.35.000 dari sebelumnya Rp.34.000. Sementara itu, hingga akhir tahun 2016 lalu, layanan 4G XL telah mencakup 100 kota di Indonesia. XL telah membangun lebih dari 8.200 BTS 4G.
XL juga menjalankan penghematan di seluruh aktivitas bisnis, terutama perpanjangan sewa menara. Dengan demikian margin XL meningkat 1% menjadi 37,6% pada tahun 2016, dibandingkan margin di tahun 2015, yaitu 36,6%.