MAJALAH ICT – Jakarta. PT XL Axiata (XL) menjadikan Batam sebagai kota ketiga diluncurkannya layanan jaringan 4G, setelah Medan dan Palembang. Namun demikian, peluncuran jaringan 4G XL tidak hanya kegiatan seremoni belaka, melainkan sebagai langkah awal XL untuk mengembangkan era digital entrepreneur.
“Pulau Batam menjadi pilihan, mengingat daerah ini tidak hanya menjadi area industri dan pabrikasi beragam produk. Pulau ini, pulau yang sangat digital, dengan ratusan bahkan ribuan para entrepreneur yang secara mandiri maupun berkelompok menjadi tulang punggung perekonomian. Kami ingin memberikan value tambahan yang berdaya saing ekonomis,” jelas Ricky Rinaldo Pakpahan, vice President West Region XL.
Dijelaskan Ricky, dalam peluncuran jaringan 4G, pihaknya tidak ingin itu sebagai kegiatan seremoni belaka. Namun XL ingin berbuat banyak lagi. “Feedback dari jaringan 4G tersebut adalah mampukah membuat perubahan baik dari sisi kreativitas dan ekonomi,” katanya.
Menurutnya, anak muda adalah elemen masyarakatyang paling gampang disentuh dan menerima perubahan, khususnya perubahan teknologi yang super cepat. Ada banyak orang atau kelompok orang-orang kreatif dan inovatif, yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Mereka memiliki kemampuan berfikir dan bertindak produktif. “Itulah Entrepreneur. Ini yang akan kita rangkul dan kembangkan di Batam,” ujarnya.
Selain itu, pelaku usaha kecil, menengah hingga yang terbesar, juga perlu memasuki dan memanfaatkan teknologi digital. Bila potensi dan perusahaan besar di pulau Batam berkembang sedemikian tinggi hingga kelas dunia, maka tidak aka sulit bagi pengusaha kecil dan menengah untuk menembus online market di luar negeri.
“Menjadi entrepreneur di ranah digital, membutuhkan kecepatan, kecerdasan, kreatifitas dan inovasi yang luar biasa. Mari kita mulai dan canangkan komitmen ini melalui forum Digital Entepreuner di Pulau Batam dan kita bawa Pulau Batam ke tingkatan kelas dunia,” pungkasnya.