MAJALAH ICT – Jakarta. Makin pesatnya perubahan prilaku pelanggan yang mulai mengarah pada layanan data, membuat operator telekomunikasi PT XL Axiata menghadirkan solusi baru, yaitu teknologi Network Functions Virtualization (NFV). XL menginvestasikan dana sebesar Rp.500 miliar dalam tiga tahun kedepan untuk teknologi NFV.
Dijelaskan Direktur Services Management Officer XL Axiata, Yessie D Yosetya, teknologi NFV merupakan bentuk konvergensi atau penggabungan antara telekomunikasi atau network dengan IT, di mana teknologi tersebut diterapkan pada mobile packet core gateway 4G, sehingga penerapannya sekaligus mendukung penyelenggaraan layanan-layanan baru XL yang berbasis pada pemanfaatan internet cepat 4G-LTE.
”Sekitar 50 persen investasi, khusus NVF untuk support layanan 4G,” katanya. Ditambahkannya, XL selalu mencoba berinovasi dari sisi teknologi dan mencoba teknologi baru. Jadi ini adalah bentuk konvergensi antara network dan IT. "Pengaplikasiannya bisa dicontohkan saat Lebaran, di mana konvergensi ini sangat membantu ketika terjadi lonjakan traffic, sehingga tak sampai menimbulkan masalah pada jaringan. Tidak hanya untuk Lebaran, saat ini pun sudah jadi bukti nyata konvergensi dan IT," jelasnya.
Diperkuat oleh VP Network Planning & Development XL, Budi Harjono, secara teknis NFV merupakan solusi yang mampu mengatasi persoalan yang selama ini dihadapi oleh setiap operator, yaitu keharusan membeli hardware dan software untuk diintegrasikan pada sistem jaringan, setiap kali mengimplementasikan suatu layanan baru. Dengan teknologi ini, operator tidak perlu lagi harus membeli software sekaligus hardware yang menyatu, namun cukup menerapkan software-nya saja di perangkat-perangkat keras yang sudah ada. Dan di Indonesia, "XL menjadi operator pertama yang menerapkan teknologi tersebut pada mobile packet core 3G dan 4G-LTE," bangganya.
