MAJALAH ICT – Jakarta. Kerentanan Android yang memungkinkan perangkat lunak perusak untuk mendapatkan data pengguna termasuk kredensial masuk, lokasi, dan foto, ditemukan di semua versi sistem operasi Google, menempatkan 500 aplikasi paling populer dalam bahaya, spesialis perlindungan seluler Promon Security menyatakan.
Alurnya membiarkan bug, bernama StrandHogg, meniru aplikasi apa pun yang sah, memungkinkan peretas untuk membaca dan mengirim pesan teks, melacak lokasi, dan membuat serta merekam percakapan telepon. Mereka juga dapat memata-matai aktivitas pengguna melalui kamera ponsel dan mikrofon, kata perusahaan yang berbasis di Norwegia.
Promon Security menemukan 500 aplikasi yang diperingkat sebagai yang paling populer oleh perusahaan intelijen 42 Matters berisiko terkena dampak.
Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan telah menangguhkan aplikasi yang berpotensi berbahaya yang diidentifikasi oleh Promon Security dan memulai penyelidikan, BBC News melaporkan.
Ini adalah peringatan terbaru tentang kelemahan keamanan di Android: pada bulan Juli, University of California Berkely mengumumkan menemukan ribuan aplikasi memiliki kemampuan untuk menghindari sistem izin Android dan mendapatkan akses ke informasi pengguna yang sensitif.
Pada bulan November, Google bermitra dengan perusahaan keamanan ESET, Lookout dan Zimperium untuk membantunya menyaring aplikasi baru untuk malware sebelum dipublikasikan.
