Search
Sabtu 27 Juli 2024
  • :
  • :

Pengguna Data di Indonesia Lebih Suka Berbasis Kuota 1,1-2 GB

MAJALAH ICT – Jakarta. Pengguna layanan data di Indonesia ternyata lebih suka berlangganan data berbasis kuota. Rata-rata orang Indonesia berlangganan kuota 1,1-2 GB. MEskipun ada juga yang berlangganan sebesar 5GB, namun angka itu hanya sevesar 40% dari pelanggan data di kawasan.

Demikian terungkap dari hasil penelitian yang disampaikan Presiden Direktur Ericsson Indonesia dan Timor Leste Thomas Jul, melalui “Ericsson Mobility Report 2015" di Jakarta. "Selain paket volume based, jenis paket mobile broadband yang diminati di Indonesia adalah paket internet service based, duration based dan pay per use," ungkapnya.

Ditambahkannya, di Indonesia, sepertiga data smartphone dikonsumsi melalui mobile broadband, sedangkan sisanya diakses melalui Wi-Fi. Perbandingan rasio dari trafik data yang melalui mobile broadbanddi Indonesia secara signifikan lebih tinggi dibanding negara lain di kawasan Asean dan Oceania.

Sementara itu, Sam Saba, Head of Ericsson untuk wilayah Asia Tenggara dan Oceania, mengatakan, pelanggan seluler di Asia Tenggara dan Oceania akan melebihi 1 miliar pada akhir 2015. Jumlah tersebut adalah 13% dari total keseluruhan pasar global. Sedangkan pelanggan smartphone ditaksir meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun mendatang atau mencapai sekitar 850 juta pada 2021. “Jumlah penggunaan data aktif bulanan smartphone akan meningkat sangat banyak dari rata-rata 1,2 GB pada 2015 menjadi sekitar 9 GB pada 2021,” katanya.

Menurutnya, dengan kenaikan jumlah pengguna smartphone yang terus berlanjut dan pertumbuhan penggunaan data yang meningkat, total trafik data seluler di wilayah ini akan meningkat 12 kali lipat pada 2021. Di samping pertumbuhan trafik mobile broadband, banyaknya konsumen yang bermigrasi ke paket data volume yang lebih tinggi juga ikut menjadi faktor peningkatan penggunaan data.

“Pada 2015, 40% pelanggan di wilayah ini berlangganan paket mobile broadband dengan kuota 5GB. Namun, hasil riset menunjukkan bahwa sekitar 40% hanya memanfaatkan 50% dari kuota data paket mobile broadband mereka. Hal tersebut mengungkapkan bahwa banyak pengguna di wilayah ini memiliki lebih banyak data untuk diakses," kata dia.

Dari laporan juga terungkap bahwa 75% penduduk di wilayah ini akan mendapatkan akses jaringan LTE pada 2020. Transisi dari 3G ke 4G akan membantu operator untuk mengatasi besar pertumbuhan trafik data yang diperkirakan dan menghadirkan pengalaman pengguna terbaik dengan kecepatan unggah dan unduh yang lebih kencang.

Pelanggan seluler di Asia Tenggara dan Oceania akan melebihi 1 miliar pada akhir 2015. Jumlah tersebut adalah 13% dari total keseluruhan pasar global. Sedangkan pelanggan smartphone ditaksir meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun mendatang atau mencapai sekitar 850 juta pada 2021.