Search
Sabtu 27 Juli 2024
  • :
  • :

Seluruh Dana Hasil Obligasi Telkom Rp.7 Triliun Telah Digunakan untuk Pengembangan Bisnis

MAJALAH ICT – Jakarta. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menerbitkan obligasi senilai Rp.7 triliun pada 2015. Dari penerbitan tersebut, hasil bersih sebesar Rp.6,98 triliun dimana biaya penawaran umum sebesar Rp.15,83 miliar. Dari obligasi yang di dapat, Telkom telah menggunakan seluruh dana obligasi senilai Rp.6,98 triliun untuk keperluan pengembangan usaha dan akuisisi.

Disampaikan Direktur Keuangan Telkom Harry M.Zen, dana itu antara lain digunakan untuk pengembangan usaha senilai Rp.6,06 triliun dan akuisisi Rp.921,91 miliar. Pengembangan usaha itu terdiri dari bagian broadband, backbone, metro dan RMJ serta IT APP dan support.

”Broadband berupa peningkatan penetrasi bisnis tripleplay dengan menggelar perangkat fiber di sejumlah kota serta sinergi antara jaringan 3G/4G dan WiFi untuk peningkatan kualitas layanan kepada seluruh pelanggan senilai Rp.3,03 triliun,”jelas Harrry dalam keterbukaan informasi.

Ditambahkannya, Telkom juga membangun jaringan tulang punggung (backbone) baik untuk internal maupun untuk operator telekomunikasi lainnya dengan menggelar program perseroan OneNetwork dan implementasi jaringan high speed di kawasan Indonesia Timur dengan menggunakan kabel laut dengan penggunaan dana senilai Rp.2,12 triliun. Kemudian juga dibangun Metro dan RMJ berupa peningkatan kapasitas jaringan metro existing yang berada di regional kawasan, untuk mendukung target pencapaian sales IndiHome dan pengembangan senilai Rp.606,22 miliar.

Dilanjutkan Harry, Telkom juga melakukan pengembangan dan akuisisi aplikasi teknologi informasi khususnya operation support system (OSS) baru dan Customer Relationship Management (CRM) untuk mendukung target pertumbuhan bisnis yang tinggi dengan penggunaan dana senilai Rp.303,11 miliar. Untuk pengembangan usaha, perseroan dan entitas anak perseroan juga berencana melakukan akuisisi. Entitas anak perseroan itu akan melakukan akuisisi yang dananya diperoleh dari tambahan setoran modal yang sumber dananya diperoleh dari penerbitan obligasi ini.

Sebagaimana diketahui, pada penerbitan obligasi tahap pertama itu, Telkom mengalami kelebihan permintaan hingga 1,6 kali atau mencapai sekitar Rp.11,4 triliun. Namun, perusahaan hanya menyerap dana dari investor senilai Rp.7 triliun. Penerbitan obligasi Rp.7 triliun itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai Rp.12 triliun.