MAJALAH ICT – Jakarta. Microsoft Indonesia terus mengkampanyekan agar pengguna Windows XP untuk segera berpindah ke OS yang lebih baru, seperti Windows 7 atau 8.
Pasalnya, Windows XP sudah ditetapkan untuk ‘dieksekusi mati’ oleh Microsoft per tanggal 8 April mendatang. Itu artinya, hanya tinggal beberapa bulan lagi. Sementara kini Windows XP masih menjadi OS paling laris kedua di bawah Windows 7 di seluruh dunia.
Bertepatan dengan ajang CES 2014 yang saat ini berlangsung di Las Vegas, Microsoft kembali angkat bicara mengenai Windows XP.
Sementara di Indonesia sendiri, masih banyak komputer yang masih bertahan dengan Windows XP. Sebagian besar berada di kantor, sekolah, warnet, dan lain sebagainya. Mereka enggan beralih ke Windows 7 atau Windows 8 dengan alasan lebih ribet, dan tidak nyaman. Mereka telah terbiasa dengan menggunakan XP.
Padahal jika dipikir kembali, berhentinya dukungan untuk Windows XP akan mengakibatkan resiko yang lebih besar apabila masih tetap digunakan. Selain rentan terserang virus, perlahan-lahan nantinya akan banyak software yang tidak bisa dioperasikan dengan XP.
Sementara itu, sejumlah pelanggan BlackBerry mengaku bingung bila BlackBerry menghentikan dukungan pada BBOS 7 mulai 2015. Seperti diketahui, sebagian besar penggunanya di Indonesia menggunakan BlackBerry jenis BBOS 7.
Langkah vendor asal Kanada ini terbilang mengejutkan, karena selama ini, berdasarkan pemantauan merdeka.com, BlackBerry 10 kurang laku di pasaran karena sistem penarifannya berdasarkan model GPRS atau per kb. Dengan sistem penarifan seperti itu, tagihan pelanggan bisa melonjak drastis.
Pasalnya, dalam laporan kuartal terbaru beberapa waktu lalu, BlackBerry gagal menjual produk hingga USD1,6 miliar (Rp17 triliun). Kebanyakan produk yang tak terjual didominasi oleh produk BB10.
Berdasarkan catatan Majalah ICT, sepanjang tahun lalu, BlackBerry hanya merilis satu produk BBOS7, yaitu Bold 9720. Namun, kabar penghentian dukungan BlackBerry terhadap BBOS7 dibantah oleh BlackBerry Indonesia.
Manajer PR BlackBerry Indonesia Yolanda Nainggolan mengungkapkan pernyataan resmi BlackBerry global adalah pihaknya akan terus memberikan dukungan untuk produk BBOS7. “Dan jika ada informasi atau pernyataan yang isinya sebaliknya (akan menghentikan BBOS7), maka itu tidak benar,” katanya.
Menurut data dari operator telekomunikasi, hingga akhir tahun lalu sudah ada sekitar 15 juta pengguna BlackBerry di Indonesia, yang mana lebih dari 80 persen merupakan pengguna BBOS7.
Vendor asal Kanada itu memang menangani dengan serius pasar di Indonesia yang diwujudkan dengan pembangunan pusat verifikasi aplikasi di Bali. Pusat verifikasi tersebut yang menentukan aplikasi-aplikasi dari seluruh dunia yang bisa masuk ke BlackBerry World.
Tulisan ini dan informasi-informasi mengenai perkembangan ICT Indonesia lainnya dapat dibaca di Majalah ICT Edisi No. 20-2014 di sini