Search
Minggu 19 Mei 2024
  • :
  • :

Geger SMS Mesum, Polisi Himbau Masyarakat Berhati-hati

MAJALAH ICT – Jakarta. Maraknya pengiriman SMS mesum yang berujung menguras pulsa, menjadi perhatian pihak kepolisian. Kepala Subdirektorat Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru, melihat bahwa pelaku mengirimkan SMS mesum maupun SMS penipuan kepada pengguna telepon seluler secara acak.

Menurut Audie, pelaku mengirim pesan ke nomor operator yang sama dengan operator yang mereka pakai. Misalnya, pelaku menggunakan nomor Teekomsel, maka korbannya adalah pelanggan Telkomsel juga. Begitu juga dia pakai nomor Indosat, maka pengguna Indosat yang akan jadi sasaran. Hal ini karena layanan SMS onnet lebih murah bahkan gratis dibanding layanan lintas operator. 

Sedangkan bagaimana cara penipu mendapat nomor untuk dikirimi SMS, "Ada banyak cara yang ditempuh pelaku untuk mendapatkan nomor pengguna HP. Hal itu bisa didapatkan dari agen pulsa di pinggir jalan, mungkin tercecer atau terbuang, kemudian dimanfaatkan oleh pelaku," jelas Audie. Ditambahkan Audie, dengan perkembangan teknologi, nomor ponsel bisa didapatkan dengan lebih mudah. "Googling saja, sudah bisa dapat banyak dari mana saja. Bukan cuma nomor HP, tapi juga alamat email, akun Facebook dan lain-lain," ungkapnya.

Sehingga, pihak kepolisian pun tidak bisa menyalahkan operaor telekomunikasi. Sebab nomor yang diawasi sangat banyak. Yang bisa dilakukan pihak kepolisian, Polda Metro Jaya menghimbau agar masyarakat berhati-hati mengamankan data pribadi. "Sebaiknya data-data informasi menyangkut diri kita jangan terlalu diumbar ke publik," ujar Audie.

Sebagaimana diketahui, isu pencurian pulsa belum lah reda, namun untuk urusan sedot pulsa lainnya kini muncul kembali. Publik geger karena merebak pengiriman SMS broadcast bernada mesum, berisi nomor telepon yang dihubungi, yang kemudian nomor tersebut ternyata telepon premium. Maksud hati ingin bercakap-cakap dengan pengirim SMS, pulsa pun tersedot dengan cepat.

"Ini aku Kiki… aku kangeennn banget deh sama kamu…. mmmuuuaccchhhh.. hubungi aku di 0809XXXX," demikian isi SMS mesum tersebut.

Bagi yang terperdaya, maka akan dihubungilah nomor tersebut. Padahal, asal tahu saja, nomor itu adalah nomor Premium Call. Pengguna yang menelepon nomor tersebut harus membayar biaya di atas nomral, premium dengan tarif beragam dan cukup mahal. Apalagi bagi terus meladeni suara mendesah dari seberang sana, yang bisa bernama Kiki, Sandra, Susi ataupun entah siapa lagi.

Namun, SMS itu bagi yang tidak suka, cukup meresahkan dan menggangu privasi. Apalagi, jika terbaca oleh pasangan, yang bisa membuat keributan dalam rumah tangga.